Echi's online diary
Wednesday 15 February 2017
Akhirnya ku menemukan mu
Kayak lagu Naff yaaa (padahal emang iya ngetik aja sambil nyanyi).Oia btw "mu" nya siapa nih? Udah lama gak share apa pun di blog ini tiba-tiba nyebut "mu".
Ok let me introduce my beloved boyfriend,
Sebut aja dia "Ludi"(emang itu namanya siiikk -___-"). Cara gue ketemu sama laki-laki ini emang tergolong unik dan mungkin kalau ada orang yang tau bakal heran dan gak sedikit juga ada yang nyinyir. Tapi gue gak perduli lah yah yang penting disaat awal gue ketemu sama Ludi entah ngerasa ada hal yang berebeda. Orang yang baru gue kenal ini kadang ngeselin, rese, tapi seru aja kalo ngobrol sama dia. Di awal pertemuan kita nggak tau kenapa gue begitu yakin dan gak ada rasa takut sedikit pun. Modal gue waktu itu cuma satu "Bismillah". Iya Bismillah, gue percaya kalo laki-laki ini adalah orang yang baik. Mungkin ini yang di sebut qadarullah alias takdir Allah, mungkin hati ini Allah gerakkan untuk berani bertemu dengan Ludi. Padahal gak pernah sekalipun gue bisa dan mau ketemu bahkan cuma berdua sama laki-laki.
Lambat laun waktu berjalan perasaan ini makin kuat dan yakin. Sampai saat ini pun gue heran kenapa dari awal gue selalu yakin sama dia. Jatuh cinta sama dia beda banget sama yang sebelum-sebelumnya. Emang bener kali yaa katanya Si om Rahman "Cewe itu kaya pasir, kalau digenggam makin lama makin habis tapi kalau dibiarkan ditangan dia akan tetap utuh". Dan Ludi pun membiarkan pasir itu ditangannya dan gak pernah mencoba menggenggamnya. Gue pun merasa beruntung punya laki-laki kaya Ludi. Hehehe
Saat ini semakin lama kenal sama Ludi, gue cuma punya satu keinginan. Keinginan gue yaitu bisa jadi pendamping dan teman hidup Ludi. Rasanya udah gak perlu cari orang lain yang lebih sempurna. Bisa dibilang hati ini milik Ludi. Kalo dulu Bismillah untuk ketemu Ludi sekarang Bismillah semoga langkah menuju ikatan yang halal dipermudah sama Allah. Kadang rasanya gaaak sabar pengen jadi Nyonya Ludi, hehehehhee.. Semoga Allah juga memudahkan prosesnya dan menguatkan diri gue supaya selalu sabar menunggu.
Setidaknya saat ini udah pengen naik level kehubungan yang jauuh lebih serius lagi. Maksudnya pengen dilamar, hehehhe (si echi kalo ngomong suka kaga pake ayakaaaan). Yaaa diomongin aja dulu siapa tau jadi doa terus diaminin malaikat. Insya Allah niat baik dipermudah.Semoga abang Ludi gak risih yaaa denger echi minta nikah mulu
Sekarang gue juga mulai iseng nulis-nulis di buku catatan tentang apa yang kudu disiapin kalo mau nikah. Lagi-lagi ditulis sebagai bentuk doa. Niat banget emang si echi mah. Mulai dari seserahan apa aja yang kudu ada nanti, siapa aja yang diundang, dan mulai nanya-nanya ke wedding organizer tentang biaya pernikahan. Bismillah ya bang Ludi, semoga rezekinya selalu mengalir. Kalo udeh ke kumpul buruan deh halalin adek, hahahaha (ngomong terus udeh gak pake kode). Iyeee abang Ludi mah jangan di kode in, mending ngomong langsung biar kagak kebanyakan drama
Dear abangkuuuuu,
Akhirnya aku menemukanmu
Sebagai pelabuhan terakhir cintaku
Semoga kamu adalah laki-laki yang telah dicatatkan-Nya
Semoga setiap langkah kakimu menuju menghalalkan ku
Di Ridhai oleh sang pemilik alam semesta
Your future wife,
Echi
Friday 24 July 2015
Come back
Saturday 2 August 2014
C.I.N.T.A
Saturday 5 July 2014
Surat Untuk Dirinya
Friday 22 November 2013
The Great Family
To be a GREAT MOTHER, siapa sih yang gak mau di sebut sebagai GREAT MOTHER? setiap wanita pasti memiliki rasa ingin mendapat predikat "GREAT MOTHER" predikat yang sungguh-sungguh mulia namun agak sulit untuk menggapainya. kenapa? karena untuk menjadi seorang GREAT MOTHER bukan hanya "memberikan apa yang anak kita mau" dalam kata lain "materi" atau "uang". salah besar kalo seorang wanita mengakui dirinya adalah seorang GREAT MOTHER jika ia hanya mampu memberikan materi, materi, dan materi, loh kasih sayangnya mana yaaa???
Yak "kasih sayang", dua kata namun tak terhingga artinya. tapiii masih saja ada yang berkilah bahwa ia sudah memberikan kasih sayang dengan cara memberikan segalanya yang anak mau atau materi. salah sekali lagi saya katakan yang berpendapat seperti itu adalah salah besar. kasih sayang tidak hanya cukup kita setiap hari ada di rumah bersama anak, itu tak menjamin saudara saudari, not QUANTITY but QUALITY. QUALITY TIME, walaupun waktu MOM bertemu dengan anak tidak terlalu banyak, tapi jika waktu itu digunakan dengan sebaik-baiknya mendidik anak tentu saja anak-anak tidak akan kekurangan kasih sayang dan mencari kasih sayang diluar.
Lalu gimana untuk para wanita karir yang menghabiskan waktunya lebih banyak diluar rumah? Biasanya sih pakai jasa "mbak" atau baby sitter yang hampir setiap hari mengasuh anak. Anak pasti nempel banget sama mbaknya. Ditinggal mbak sebentar nangis, mau makan disuapin mbak, kalo mbak mudik? Wih perang dunia kali! NAH yang kaya gitu namanya "anak mbak". Sedih banget gak sih kalo salah satu anak diantara anak mbak itu adalah anak kita. So, kalo kamu nggak kepingin anakmu menjadi anak mbak pergunakanlah waktu liburan mu seeeebaaaaiiik mungkin. QUALITY TIME! Misalnya semalam apapun kita pulang kerumah sempatkan memeluknya, walaupun mereka dalam keadaan terlelap. Simple? Banget! Selain itu gunakanlah hari sabtu dan minggu untuk bertamasya atau sekedar bermain bersama anak. Ini baru great mother..
Oh iya, buat kamu yang belum bekeluarga sebelum mendidik anak menjadi anak yang soleh dan solehah dengan cara kasih sayang. Ada baiknya kita cari dahulu calon GREAT FATHER gak mungkin ada GREAT MOTHER kalo gak ada father-nya dong? Naaah untuk menjadi GREAT MOTHER sebagai wanita harus pintar-pintar mencari pasangan hidup yang berkualitas. Tapi jangan lupa sebagai wanita juga harus menjadi wanita yang berkualitas. Pria berkualitas bertemu dengan wanita berkualitas, coba fikirikan apa yang bisa dihasilkan? ya THE GREAT FAMILY. keluarga yang sakinah, mawadah, dan warrahmah. SUBHANALLAH!!
Sekarang kalau sudah benar-benar menemukan calon GREAT FATHER , renungkan pertanyaan ini: "how to be a GREAT FAMILY?"
Menurut saya:
GREAT FATHER+GREAT MOTHER=GREAT FAMILY
Untuk menjadi GREAT FAMILY menurut saya harus ada kerja sama yang baik dari sepasang suami istri. kerja sama dalam segala hal termasuk mendidik anak sejak usia dini. GREAT MOTHER dan GREAT FATHER harus bekerja sama mendidik anak sejak di dalam kandungan. betapa romantisnya ketika suami SIAGA (SIap Antar dan jaGA) ketika istrinya yang tengah mengandung. istri mana yang gak makin cinta kalau punya suami seperti itu, SUBHANALLAH! suami dan istri yang baik bersama-sama memberikan stimulasi kepada anak sejak di dalam kandungan. stimulasi yang cukup mudah GREAT MOTHER dan GREAT FATHER dapat lakukan, contohnya:
1. mengelus perut -> menstimulasi indera perabaan
2. mengajak berbicara cabang bayi -> menstimulasi indera pendengaran
3. memainkan senter (mati nyala mati nyala) -> menstimulasi indera pengelihatan
see, mudah kan menstimulasi cabang bayi. jadi kenapa gak coba untuk memulainya. Setelah sang cabang bayi terlahir ke dunia, its time to GREAT FATHER dan GREAT MOTHER benar-benar ekstra mendidik anak. berikan kasih sayang kepada anak, berikan pendidikan yang tepat, dan perhatikan setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. And finally terciptalah the great child!
Great mother + Great Father + Great Child = Great Family
I love you
You love me
We are happy family
With a great big hug
And kiss from me to you
Won't you say to love me too
Sunday 10 November 2013
Sepi..
Thursday 3 October 2013
Rumah Main
So, gue nggak perlu kan jadi guru TK kalo misalnya gue punya rumah main dan bisa ketemu sama anak-anak..